Polri.info | Tips Lulus Kesamaptaan Jasmani Untuk Testing Polisi - Kesamaptaan Jasmani adalah testing untuk menguji kemampuan fisik para calon anggota polri. Tes ini merupakan salah satu item dalam seleksi penerimaan anggota polri. Baik itu Polisi laki-laki (polki) maupun Polisi Wanita (Polwan) diwajibkan untuk tetap mengikuti Testing Kesamaptaan Jasmani ini.
Pentingnya untuk mengetahui standar tes untuk kesamaptaan jasmani ini adalah agar anda sebagai seorang calon anggota polri tidak merasa dirugikan jika memperoleh nilai yang jelek alias tidak lulus. Maka dengan mengetahui apa-apa saja yang akan di lakukan pengujian, maka anda mengetahui berapa perkiraan nilai kemampuan yang akan anda peroleh pada item pengujian Kesamaptaan Jasmani.
Kesamaptaan Jasmani ini terdiri dari 6 item, item-item tersebut antara lain :
- Uji Kemampuan Berlari - Adalah pengujian fisik calon anggota polri dengan melakukan gerak berlari selama 12 menit dengan jarak tempuh +3000 Meter. Artinya bahwa seorang calon anggota polri yang nantinya akan menjadi anggota polri harus mampu untuk melakukan lari dalam waktu 12 menit pada jarak 3000 meter ini, jikalau mampu melakukan berlari lebih jauh maka itu merupakan nilai lebih untuk peserta. Penilaiannya adalah pada jarak tempuh yang telah dilalui.
 |
| Lari laki-laki |
 |
| Lari wanita |
Ketentuan : Lari untuk Laki-Laki : 3444 meter, Waktu 12 Menit, Lari untuk Wanita : 3095 meter, Waktu 12 Menit.
- Uji Kemampuan Renang – Adalah pengujian fisik dibidang renang dengan waktu 1 menit harus mampu berenang di kolam renang standar internasional yaitu pada lebar 25 meter. Artinya para calon anggota polri harus mampu berenang pada jarak 25 meter dengan waktu yang diberikan selama 1 menit. Penilaiannya adalah pada jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar. Penilaiannya adalah pada jarak tempuh dan rentang waktu diperlukan dalam pelaksanaan berenang.
 |
| Berenang laki-laki |
 |
| Berenang Wanita |
- Push Up - Uji kemampuan push-up adalah pengujian fisik dengan melakukan gerakan badan naik turun pada posisi tidur menghadap ke bawah dengan menopang pada kedua tangan. Dalam waktu 1 menit harus mampu melakukan gerakan ini sebanyak mungkin. Penilaiannya adalah pada jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar. Terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan pada uji kemampuan ini, perhatikan gambar.
 |
| Push up laki-laki |
 |
| Push up wanita |
Ketentuan : Push Up untuk Laki-Laki : 42 kali, Waktu 1 Menit, Push Up untuk Perempuan : 37 kali, Waktu 1 Menit.
- Sit Up - Uji kemampuan sit-up adalah pengujian fisik dengan melakukan gerakan bahu naik turun pada posisi tidur menghadap ke atas. Dalam waktu 1 menit harus mampu melakukan gerakan ini sebanyak mungkin. Penilaiannya adalah pada jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar.
 |
| Sit up laki-laki |
 |
| Sit up wanita |
Ketentuan : Sit Up untuk Laki-Laki : 40 kali, Waktu 1 Menit, Sit Up untuk Perempuan : 50 kali, Waktu 1 Menit
- Shuttle Run-Merupakan pengujian kemapuan fisik dengan melakukan lari mengikuti angka delapan pada dua tiang berjarak 10 meter sebanyak tiga kali putaran, dan nilai yang akan diperoleh adalah waktu dari gerakan lari selama 3 putaran tersebut.
 |
| Shuttle run laki-laki |
 |
| Shuttle run wanita |
Ketentuan : Shutle Run untuk Laki-Laki: 16,2 detik, Shutle Run untuk Perempuan : 17,6 detik.
- Pull Up/Ring Stop - Merupakan pengujian kemapuan fisik dengan melakukan gerakan naik turun dengan bertumpu atau menggantungkan kedua tangan pada ring. Gerakan ini diberi waktu selama satu menit dan mampu melakukan gerakan sebanyak kemampuan masing-masing. Terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan pada uji kemampuan ini, perhatikan gambar.
 |
| Pull up laki-laki |
 |
| Pull up wanita |
Ketentuan : Pull Up untuk Laki-Laki: 17 Kali, Waktu 1 Menit, Pull Up/ Chinning (perempuan) : 72 kali, Waktu 1 Menit
Demikianlah sekilas pengetahuan untuk uji kemampuan jasmani dalam penerimaan menjadi anggota polri diseluruh Indonesia. Dengan mengetahui apa-apa saja yang dinilai oleh panitia, maka kita setidak-tidaknya tidak merasa dirugikan jika kita mampu melewati ujian dengan maksimal namun memperoleh nilai yang sedikit maka kita bisa melakukan verifikasi kepada panitia pelaksananya. Atau jika panitia menanggapi maka peserta bisa melaporkan-nya kepada propam polri atau panitia pengawas dari luar institusi Polri. Biasanya panitia pengawas dari luar ini berasal dari para akademisi, media (wartawan), tokoh masyarakat dan tokoh adat di wilayah setempat.
Ane rekom yang ini ni soal tes polisi..bisa dilaporin kalo nilainya curang. Tp kayaknya ada yg kurang oada penulisan alinea terakhir...mungkin maksudnya pabila tidak ditanggapi ya
BalasHapus